Makna Keadilan & Berpikir Sistemik

Pencarian keadilan memotivasi banyak orang untuk melakukan banyak hal, baik positif maupun negatif. Alasan keadilan juga banyak dikemukakan sebagai alasan suatu tuntutan atau menjadi basis argumen dalam sebuah perdebatan. Hal ini membuat saya berpikir: apa sih sebenarnya keadilan itu?

Apakah keadilan berarti sama? Jika saya sama dengan anda, maka berarti adil? Ini adalah maksud yang sering di”cantol”kan dengan kata keadilan. Sebenarnya kita memiliki kata khusus untuk ini yang disebut “kebersamaan”, seharusnya kata ini yang digunakan jika kita mengemukakan konsep keadilan yang sama

Apakah keadilan berarti perbedaan? Jika memang kita berbeda, tentunya keadilan adalah perlakukan yang berbeda sesuai dengan perbedaannya. Perlakuan lebih perlu diberikan kepada kaum minoritas, sedangkan yang sudah mayoritas yaa biarkan saja. Yang kurang dilebihkan, yang lebih yaa dikurangkan (berbeda khan perlakuannya)

Hakikat arti keadilan seperti ini sebenarnya mirip dengan yang kedua, yaitu ingin sama. kita harus diperlakukan berbeda supaya sama. Padahal perlakuan berbeda itu khan udah tidak sama, jadi pengin adil dengan cara tidak adil?

Apakah keadilan berarti “pada tempatnya”? Ada lagi yang saya sering temui, pendapat yang menyatakan bahwa keadilan itu yaa harus dilihat “pada tempatnya”/konteksnya.  Adil bisa berarti sama, bisa berarti beda.

Problemnya adalah kalau udah bicara konteks, berarti tambah persepsi. Kalau diawal hanya persepsi akan arti keadilan berbeda, sekarang ditambah persepsi akan konteksnya. Yaa lumayan lah, dengan konteks, paling tidak mencoba untuk saling mengerti. Hanya saja kalau udah saling mengerti apakah berarti akan saling mau mengorbankan kepentingan? Karena mengerti dan berkorban itu adalah 2 bukit yang terkadang masih memiliki jalan panjang.

Apakah keadilan berarti tidak ada karena berbeda-beda interpretasinya?

Suatu pertanyaan yang sulit dijawab, karena menurut saya keadilan sangat lekat dengan kebenaran, dan percaya atau tidak, kebenaran itu ternyata juga relatif. Dulu semua orang percaya bahwa dunia adalah datar, sehingga ide bahwa bumi bulat bisa membuat seseorang dinyatakan gila dan dibunuh.

Berarti keadilan adalah relatif. Relatif terhadap apa? Yang paling baik adalah relatif kepada semua orang yang terlibat. Artinya semua orang akhirnya memahami dan dapat melihat bahwa keadilan yang diperjuangkan memang memiliki nilai dan kebenaran yang dapat diterima.

Apakah ini adalah kompromi? kompromi memiliki nilai negatif karena berarti ada yang dirugikan dan membiarkan dirinya rugi untuk menerima keadilan. lain halnya jika anda tidak merasa rugi (misalnya gaya orang jualan seminar yang memberikan judul biaya seminar menjadi investasi).

Keadilan dalam kerangka Sistemik

Jadi bagaimana memandang keadilan dalam kerangka berpikir sistemik? Maka kita harus menggunakan ciri-ciri sistem untuk mendapatkan pemahaman terhadap keadilan secara lebih utuh. Ciri-ciri sistem yang bisa anda klarifikasi adalah:

  • Apakah anda memiliki tujuan yang sama? memiliki definisi keadilan yang sama? Perbedaan tujuan akan menyulitkan pencapaian pemahaman yang sama. explore each other perspectives
  • Pada batasan apa saja keadilan dibahas? Bagaimana masa lalu, masa kini, dan keinginan masa depan? Apakah disini dan disana beda? (geographical boundaries) Bagaimana pendidikan dan background dari setiap orang? (mental boundaries)
  • Apa saja variabel yang menjadi dasar argumentasi? Apa input, proses dan output dari variabel tersebut? Bagaimana feedback yang terjadi dari output atau variabel lain akan mempengaruhi input dan proses?

1 komentar pada “Makna Keadilan & Berpikir Sistemik”

Tinggalkan komentar